Selasa, 13 Agustus 2013

Awal yang Menentukan Kesuksesan


 Umat Muslim tengah mengikuti Shalat Idul Fitri di pelataran jalan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (8/8).  (Republika/ Yasin Habibi)

Syawwal telah terbit, selesai sudah pembinaan Allah  kepada hamba-hamba-Nya. Meskipun tidak dari nol tapi yang terjadi adalah kelahiran kembali “ka yaumin waladathu ummuh” (seperti hari dilahirkan ibunya).

Maksudnya adalah bersih kembali karena ibadah yang  dikerjakan selama shaum Ramadhan telah menjadi sebab yang  berakibat ampunan Allah SWT.

Langkah awal yang mesti dilakukan adalah bersyukur. Mensyukuri berbagai karunia yang telah Allah SWT berikan. Bersyukur dalam makna yang kreatif yakni memfungsikan karunia itu bagi kemanfaatan diri, keluarga, ummat dan Agama. Karena memang Allah SWT telah memberikan kepada kita komponen dari potensi asasi tersebut.

Firman-Nya  “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,  dan hati, agar kamu bersyukur (QS An Nahl 78).

Ayat ini menunjukkan adanya tiga komponen penting yang harus difungsikan dengan maksimal yaitu pendengaran, penglihatan dan hati. Dengan pendengaran (as sam’a) kita serap informasi pengetahuan yang dapat diformulasi menjadi ilmu. Informasi lisan keseharian maupun insidental diseleksi mana yang sia-sia mana yang berguna, mana yang dibuang dan mana yang pula bisa dikembangkan.

Dengan penglihatan (al abshoro) semua data dibaca dan diolah menjadi tulisan yang bisa dibaca kembali oleh jumlah orang yang semakin banyak. Segala informasi lisan yang didapat dibuktikan sehingga bisa terlihat nyata sebagai ayat-ayat kebenaran.

Demikianlah gandengannya, karena sesungguhnya orang yang cacat berat adalah mereka yang menjalani kehidupan kini dalam keadaan ”tuli” dan “buta”Sementara itu dengan hati (al af-idah) diyakini apa yang didengar dan dilihat untuk dijadikan niat dantekad. Niat dan tekad mana kemudiannya direalisasikan dalam wujud amal. 

Begitulah proses yang terjadi untuk berkreasi. Sebaliknya jika komponen pendengaran, penglihatan, dan hati itu tak berfungsi maka yang terjadi adalah stagnasi. Memang pilihannya adalah berkreasi atau stagnasi, create or stagnate.

Langkah kreatif yang dimaksud insya allah akan sukses jika dibarengi: Pertama memulai sesuatu dengan bismillah yaitu berangkat dari berharap pada ridlo dan pertolongan Allah serta mengukur dengan ukuran Allah. Allah sebagai sentrum.

Kedua, niat dan tekad yang kuat untuk berhasil karena kita tahu amal itu tergantung niat. Niat yang kuat adalah setengah dari keberhasilan, setengahnya lagi dengan kesabaran dan ketekunan. 

Ketiga,  memiliki ilmu yang mumpuni pada bidangnya “wa man aroda huma fa’alaihi bil ‘ilmi” (dan jika ingin sukses keduanya –dunia dan akherat—maka itu dengan ilmu) karena imu adalah causa dari tingginya derajat dalam pergaulan sesama.

Keempat, mampu membangun relasi karena sering datang kesempatan untuk maju itu disebakan karena faktor interaksi sesama. Silaturahmi mendatangkan rezeki.

Dan kelima, kesiapan  untuk mengoreksi diri atau dikoreksi oleh orang lain. Hal ini tentunya berkaitan dengan keharusan kita untuk mengenal diri kita sendiri “know your self” karena dengan mengenal diri akan memudahkan untuk dapat mengenal orang lain dan lingkungannya.

Awal syawwal  siap untuk menyinari perjalanan ke depan yang lebih berkualitas. Dengan landasan program yang lebih jelas dan apik tentunya. Kepentingan pribadi dan keluarga penting untuk mendapat perhatian, namun kita tak boleh berhenti disana. Langkah mulia  adalah khidmah untuk memajukan dan mengembangkan Agama. Melalui jihad dan da’wah.

Shaum telah mengajarkan kita bermental kuat untuk mampu mengendalikan diri serta pandai memilih dan memilah nilai yang benar. Lapar di awal bukan untuk rakus di akhir. Tetapi sederhana (qana’ah) dalam berkarakter. Shaum mengubah karakter buruk menjadi lebih agung. Jangan seperti seekor ular yang puasanya tak mengubah apa apa.

Ular yang menjijikkan, merusak, dan buas setelah memangsa lalu berpuasa. Selesai puasa ia berganti kulit. Karena lapar, “saat berbuka” ia menjadi lebih buas dan sangat merusak. Lagi pula tetap saja menjijikkan meski telah berganti kulit.

Banyak orang yang setelah menyelesaikan puasanya sebulan penuh tetap saja berperilaku hina, merusak, dan rakus.  Yang berubah hanya kulitnya saja. Baju baru. Karakternya tak berubah, bahkan lebih buruk. Maka baginya syawal tidak menjadi awal yang menentukan kesuksesan.
sumber : http://www.republika.co.id

Indahnya syair abu nawas

Rintihan Syair Abu Nawas


Abu Nawas dan Khalifah Harun Ar-Rasyid (ilustrasi).
 Bismillahirrahmaanirrahiim,

Sebuah lagu memang salah satu kunci mujarab pembuka ingatan masa lalu. Ketika dalam sebuah perjalanan, tidak sengaja dalam radio terdengar lagu nasyid lirih dengan munsyid yang menyanyikan lirik “Wahai Tuhanku… Aku sebenarnya tak layak masuk surgaMU, tapi aku juga tak sanggup menahan amuk nerakaMU”.

Sekejap lirik lagu tersebut membawaku melayang mengembara waktu kepada tahun-tahun dahulu, ya tepatnya di sebuah suasana langgar (mushola) yang cukup besar. Terbuat dari kayu-kayu yang berderit bunyi jika dia terinjak. Langgar tersebut berada sedikit di atas rumah-rumah penduduk desa sekitarnya, dengan begitu terlihat ladang hijau di sekitarnya.

Lalu bersama angin sejuk yang memeluk, ba’da jumatan terdengar suara para santri yang menyanyikan lagu tersebut. Ya, syair Abu Nawas yang mengajak kita untuk merenung sejenak. Mungkin hari jum’at ini adalah salah satu hari jum’at terbaik yang pernah saya alami.

Renunganku membawa kepada apa yang telah ku lakukan sehari-hari. Sudahkah semua dilakukan ikhlas karena mencari ridho Allah SWT?, ataukah sering kali niat-niat lain menggeser tujuan mula, lalu cara-cara yang tidak sepatutnya mulai ditoleransi.

Astaghfirullah jika seperti itu yang terjadi, mestilah aturan Allah dilanggar. Sedikit demi sedikit bagai butiran pasir namun semakin lama semakin menggunung. Persis seperti bait syair Abu Nawas yang menyatakan “Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir pasir. Maka berilah ampunan oh.. Tuhanku Yang Maha Agung. Setiap hari umurku terus berkurang, sedangkan dosaku terus menggunung. Bagaimana aku menanggungnya?”.

Karenanya teringat sebuah hadits Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'id r.a, dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Berhati-hatilah terhadap dosa yang dianggap remeh. Sebagaimana suatu kaum yang singgah di sebuah lembah, lalu datanglah seseorang membawa sebatang ranting kayu bakar dan datanglah seorang yang lain membawa sebatang ranting kayu bakar juga, hingga dengan kayu-kayu itu mereka bisa memasak roti mereka. Sesungguhnya dosa-dosa yang dianggap remeh itu jika pelakunya dihisab atas dosanya niscaya akan membinasakan," (HR. Ahmad)

Dari Ibnu Mas’ud, “Orang mukmin melihat dosanya seperti melihat gunung yang takut akan roboh dan menimpanya, sedangkan orang munafik melihat dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, lalu disingkirkannya, begini, begini (yakni disingkirkan dengan menggerakkan tangannya).

Petir menggelegar menghenyak lamunanku, belum tampak akan hujan walaupun awan gelap di sudut langit sudah Nampak. Kembali aku ke dalam langgar, sambil bersujud aku berdoa “Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan es, air dan salju”. — (HR. Bukhari dan Muslim)
Seakan Allah SWT membalas doaku dengan mengingatkanku akan ayat Quran Surat Al Ahqaaf ayat 13 yang Artinya “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka mereka tidak merasa takut dan tiada (pula) bersedih.”

Juga teringat hadits Rasulullah SAW dari Anas bin Malik ra. Ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda, Allah ‘Azza WaJalla berfirman, Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdoa dan berhadap hanya kepadaKU, niscaya AKU mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan AKU tidak peduli. Wahai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepadaKU, niscaya AKU mengampunimu dan AKU tidak peduli. Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepadaKU dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu denganKU dalam keadaan tidak mempersekutukanKU dengan sesuatu pun, niscaya AKU datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi”. (HR. Tirmidzi)

Subhanallah walhamdulillah, sambil bergegas akupun bersenandung lirih melantunkan syair Abu Nawas; “Wahai Tuhanku… aku sebenarnya tak layak masuk surgamuMU, tapi aku juga tak sanggup menahan amuk nerakamu, Karena itu mohon terimalah taubatku ampunkan dosaku, Sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun dosa-dosa besar.

Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir pasir, Maka berilah ampunan oh.. Tuhanku Yang MahaAgung. Setiap hari  umurku terus berkurang, Sedangkan dosaku terus menggunung. Bagaimana aku menanggungnya.

Wahai Tuhan, hambaMU yang pendosa ini, Datang bersimpuhkehadapanMU. Mengakui segala dosaku, Mengadu dan memohon kepadaMU, Kalau Engkau ampuni itu karena, Engkau sajalah yang bisa mengampuni. Tapi kalau engkau tolak, kepada siapa lagi kami memohon Ampun selain kepada Engkau.”

Tidaklah lebih baik dari yang menulis ataupun yang membaca, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.

sumber : http://www.republika.co.id/

Apakah Piza yang Anda Santap Halal?

Apakah Piza yang Anda Santap Halal?


pizza
Tingkat kehalalan piza ditentukan oleh halal tidaknya zat tambahan dalam bahan utama pembuat piza.

Piza, makanan asal Italia itu memang masih asing di lidah sebagian masyarakat Indonesia. Sejak masa Yunani kuno, jenis makanan ini sangat digemari di Italia.

Piza banyak ditemui di pasar. Dan, piza naik pamor menjadi makanan berkelas saat Ratu Italia Margherita dari Savoy terpikat secara tidak sengaja dengan roti yang dijajakan di pasar rakyat itu.

Ia meminta koki Neapolitan Raffaele Esposito menciptakan “Pizza Margherita”. Hingga kini, piza bisa diperoleh di berbagai Pizzeria atau kedai-kedai penjual piza. Pun, dengan beraneka ragam cita rasa.

Makanan yang berupa roti, keju, dan berbagai topping ini disajikan di restoran tertentu. Rasanya enak dan dapat dimakan kapan saja, untuk makan siang hingga makan malam.

Restoran piza di Tanah Air kini juga menyajikan menu makanan lain yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Bagi Muslim sendiri, bagaimana titik kritis halal piza?

Menurut dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Anna Roswiem, titik kritis halal piza cukup kompleks sebab ia terbuat oleh beberapa bagian.

Namun, secara umum tiga unsur utama yang mesti dicermati dari bahan dasar pizza, yaitu roti, keju, dan topping. “Piza agak kompleks, ada banyak macam yang bisa dikritisi,” ujarnya.

Pertama, roti (dough). Roti mengandung bahan pengembang, termasuk ragi. Ragi ini ada yang terbuat dari bahan yang halal, ada juga yang tidak. Kedua, keju. Keju berasal dari susu sapi yang halal, komponennya terdiri atas protein, lemak, dan karbohidrat.

Namun, dalam proses pembuatan dan pengolahan hingga menjadi produk keju yang berkualitas, diperlukan bahan tambahan. Bahan tersebut, ada yang berasal dari zat halal dan ada pula dari bahan haram.

Komponen protein, lemak, dan karbohidrat tadi harus melewati proses penggumpalan yang biasanya menggunakan asam atau enzim. Selama asam atau enzim itu berasal dari bahan yang halal maka keju tersebut juga halal. Demikian pula sebaliknya, bila enzim diperoleh dari zat haram maka keju bisa berubah haram.

Ketiga, topping. Topping ini banyak macamnya. Ada sayuran, daging sapi, tuna, sosis, atau daging asap. Daging-daging ini tentu harus diketahui sumbernya, halal atau tidak. Dan, tentu bagaimana sembelihannya.

Sedangkan untuk sosis, biasanya ada dua macam. Yang pertama sosis siap saji yang bisa langsung dikonsumsi dan ada pula produk sosis mentah yang dibungkus dengan selongsong sosis yang sangat tipis.

Pembungkus tersebut bisa berasal dari plastik atau bahan tambahan lain, seperti gliserin yang berasal dari lemak hewan.

Sedangkan sosis yang langsung dimakan, pembungkusnya terbuat dari kolagen yang biasanya terbuat dari kulit hewan.

Sejauh manakah status kehalalan sosis yang dijadikan sebagai pelengkap piza, ditentukan dari halal atau tidakkah daging hewan yang digunakan dan tak ketinggalan sesuai dengan syariat atau tidakkah proses penyembelihannya.

Terakhir, saos cabai. Restoran piza biasanya mempunyai saos cabai masing-masing. Namun, ini tidak semuanya halal, tergantung bahannya.

Biasanya, agar saosnya stabil, diberi gelatin atau ada yang memakai pengental agar tetap kental. Gelatin inilah yang mesti diwaspadai, terbuat dari bahan apakah, halal atau tidaknya.

Sebaiknya sebagai Muslim, Anna menyarankan, mesti mengetahui apa saja bahan yang digunakan dalam piza berikut status kehalalannya.

Anna pun menyarankan supaya memilih restoran cepat saji atau restoran piza yang memang telah mengantongi sertifikat halal. “Agar kita merasa aman,” katanya.


sumber : http://www.republika.co.id

Kamis, 18 Juli 2013

solusi bagi yang telat sahur

Semoga tips ini bermanfaat :)
Bogor  - Di hari pertama puasa, tubuh beradaptasi dengan perubahan jam biologis. Banyak orang bangun kesiangan saat sahur karena belum terbiasa. Akibatnya, makan sahur jadi terburu-buru atau bahkan terlewat.

Agar bisa bangun sahur tepat waktu dengan tubuh segar, Anda harus tidur berkualitas. Namun, seringkali insomnia dan faktor-faktor lain membuat kita sulit terlelap. Jangan minum obat tidur! Pasalnya, bisa timbul ketergantungan dan membuat Anda kurang bugar keesokan harinya.

Ada cara alami agar tidur Anda berkualitas, yakni dengan menyantap makanan tertentu. Kepada situs The Daily Meal (05/04/11), ahli giziKelly Aronica membagikan informasi mengenai makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi atau dihindari agar tidur berkualitas.

Menurut Aronica, ada kaitan antara karbohidrat dan pelepasan serotonin (hormon yang menimbulkan perasaan senang dan membantu tidur) di otak. Ngemil makanan berkarbohidrat yang rendah protein sejam sebelum tidur bisa menaikkan kadar serotonin. 

Untuk memaksimalkan pelepasan serotonin, Anda memerlukan dua hal. Salah satunya adalah tryptophan, asam amino yang ditemukan di protein hewani sebagai bahan mentah serotonin. Namun, jika Anda menyantap makanan yang tinggi protein, seluruh kadar asam amino yang berbeda naik dan berebut masuk ke otak. Kadar tryptophanpun malah jadi turun di otak.

Ketika mengonsumsi karbohidrat, tubuh melepas insulin yang berfungsi memanfaatkan atau menyimpan kelebihan glukosa, asam amino, dan asam lemak. Jadi, insulin dalam darah mengosongkan seluruh asam amino kecuali tryptophan, sehingga zat ini dapat memasuki otak dengan lancar. Jadi, insulin adalah poin penting kedua untuk pelepasan serotonin secara maksimum.

Karenanya, konsumsilah sedikit protein dan sedikit karbohidrat sejam sebelum tidur. Pasalnya, butuh waktu sejam untuk kadar serotonin naik setelah makan. Anda bisa menyantap roti dengan selai kacang atau telur. 

Selain makanan yang dianjurkan, adapula makanan yang perlu dihindari. Kafein sudah pasti harus dijauhi jika ingin tidur lelap. Zat ini tidak hanya terkandung dalam kopi, tapi juga makanan dan minuman lain serta beberapa jenis obat. Selain itu, hindarilah makanan pedas.

Juga dianjurkan tidak mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas perut sehingga Anda tak bisa tidur dengan nyaman. Beberapa di antaranya adalah apel, brokoli, kol, kembang kol, ubi, dan kacang merah. Selain itu, jangan 'balas dendam' saat berbuka puasa dengan makan besar. Hal ini bisa mengganggu tidur Anda.

Jika Anda mengalami kesulitan tidur di malam hari, lakukanlah saran Aronica tersebut. Anda jadi tidur lebih awal, nyenyak, dan bisa bangun sahur tepat waktu dengan tubuh dan pikiran segar!(odi/fit)
 
sumber:food.detik.com

Tips berbelanja dibulan Ramadhan

Semoga tips ini bermanfaat :)

Jakarta - Sebelum bulan puasa ternyata Pemerintah membuat kebijakan yang kereeen, yaitu menaikan harga BBM, alhasil harga-harga barang merangkak naik. Memasuki bulan Puasa, harga barang tersebut naik semakin tinggi, tinggi, dan tinggi. 

Lalu Bagaimana cara bijak membelanjakan gaji bulanan terutama di saat bulan ramadan seperti ini? Bulan puasa identik dengan pengeluaran yang membengkak. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut.

A. Naiknya harga-harga sembako
Bahkan tahun ini kenaikan harga BBM hanya beberapa minggu sebelum bulan puasa tiba, sehingga mendorong kenaikan biaya transportasi dan sembako. Ini adalah faktor yang tidak bisa dihindari.

B. Konsumtif
Esensi dari puasa adalah menahan nafsu, namun sering hanya diartikan menahan makan dan minum dari sahur hingga berbuka, bukan menahan nafsu konsumtif. Berbelanja dalam keadaan lapar pun memicu pembelian barang-barang yang harusnya tidak diperlukan.

C. Pergeseran jam makan
Logikanya, pergeseran jam makan dari sarapan menjadi sahur, makan siang jadi takjil berbuka, makan malam tetap, akan membuat lebih hemat karena biaya makan siang menjadi hanya biaya takjil. Tapi banyak orang yang merasa pengeluaran mereka lebih banyak, karena saat berbuka dan makan malam cenderung ingin makan apapun yang diinginkan.

D. Undangan buka puasa bersama
Banyaknya undangan buka puasa bersama di restoran atau di café bersama keluarga, kerabat dan teman pastinya juga membuat pengeluaran membengkak.

Dari Poin B, C, dan D di atas sebenarnya masih dapat disiasati sehingga tidak ada minus pengeluaran di bulan puasa. Adapun Cara bijak membelanjakan gaji bulanan untuk menghadapi bulan puasa seperti ini adalah: 

1. Mengetahui jumlah pengeluaran bulanan pada bulan-bulan sebelumnya
Untuk rumah tangga dengan kebiasaan memasak, kenaikan harga-harga bahan makanan dapat dihitung sehingga diketahui seberapa besar perbedaan harganya. Jika terbiasa membeli makan atau dengan catering, tentu kenaikan harga lebih mudah diketahui. Setelah itu bisa dianggarkan untuk sebulan ke depan.

TIPS: Bagilah pengeluaran sehari-hari –yang telah dianggarkan tadi-- (terutama makan dan transport) untuk seminggu dan pastikan hanya ada sejumlah uang untuk seminggu di dompet Anda, termasuk budget hiburan saat akhir minggu. Minggu selanjutnya barulah ambil uang lagi di ATM sejumlah yang sama dengan minggu lalu. Dengan demikian pengeluaran akan terkontrol.

2. Alokasikan Anggaran
Untuk pengeluaran seperti belanja bulanan, belilah hanya yang benar-benar diperlukan, sesuai alokasi anggaran. Buat daftar belanja sebelum ke pasar/supermarket dan taati daftar tersebut. Jika berbelanja di supermarket usahakan untuk berbelanja setelah berbuka agar nafsu belanja tidak tinggi.

3. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan
Buka puasa bersama mungkin adalah kebutuhan untuk bersosialisasi, tapi perlukah di restoran/café di luar budget Anda? Anda dapat mengusulkan restoran yang lebih murah, atau jika tidak terlalu dekat dengan lingkungan pertemanan tersebut Anda selalu bisa memilih untuk tidak ikut.

4. Sisihkan juga di awal biaya-biaya lain yang harus dibayarkan
Seperti saat ini yang kebetulan bulan puasa jatuh pada masa liburan sekolah dan masuk sekolah, sehingga akan ada biaya liburan anak dan biaya masuk sekolah.
(ang/ang) 
sumber: finance.detik.com

Kamis, 27 Juni 2013

Lirik lagu fun - why am i the one

I got enough on my mind that when she pulls me by the hair 
she hasn't much to hold onto
 
She keeping count on her hand One, Two, Three days
 that I been sleeping on my side

I finished kissing my death, so now I head back up the steps
 Thinking about where I've been, I mean the sun was never like this
 I wanna feel with the season. I guess it makes sensecause my lifes become as vapid as a night out in Los Angeles 
and I just want to stay in bed, and hold you like I used to 
You know that I am home, so darling if you love me 
would you let me know...

Or go on, go on, go on, if you were thinking that the worst is yet to come 
Why am I the one always packing up my stuff

For once, for once, for once, I get the feeling that I'm right where I belong
 Why am I the one always packing up my stuff

She got enough on her mind
that she feel no sorrow 
I let my fate fill the air 
so now she rollin down her window 
Never been one to hold on but I need a last breath 
so I ask if she remembers when 
she used to come and visit me
we were fools to think that nothing could go wrong

Go on, go on, go on, if you were thinking that the worst is yet to come 
Why am I the one always packing up my stuff
For once, for once, for once, I get the feeling that im right where I belong
Why am I the one always packing all my stuff
I think I kinda like it but I might of had too much

I'll move back down to this western town 
when they find me out make no mistake about it
I'll move back down to this western town 
when they find me out make no mistake about it
I'll move back down to this western town... 

Go on, go on, go on, if you were thinkin that the worst is yet to come 
Why am I the one always packin up my stuff

Go on, go on, go on, if you were thinkin that the worst is yet to come 
Why am I the one always packin up my stuff

For once, for once, for once, I get the feeling that im right where I belong 
Why am I the one always packin up my stuff

I think I kinda like it but I might of had too muchand I'll move back down...

Kamis, 20 Juni 2013

Contoh Poster Bogor EduCARE

di atas ini adalah contoh poster yang ditugaskan oleh dosen saya , Bpk. Fajar Suyamto, dosen dalam mata kuliah Design Grafis, yang biasa disingkat oleh kawan kawan saya di kampus dengan singkatan DG. seperti apa yang telah saya ceritakan sebelumnya, saya sangat berterima kasih kepada Bogor EduCARE, dengan kampus yang gratis ini, saya sangat banyak medapatkan ilmu yang bermanfaat, seperti yang kalian lihat di atas ini, ini hanyalah sebagian kecil dari apa yang telah Bogor EduCARE berikan kepada seluruh mahasiswa nya, selebihnya maaaaaasssiiih banyak lagi. jadi ga bakal rugi deh klo masuk kampus BEC ini. hehehe